Sabtu, 07 Desember 2013

Naruto chapter 606

Naruto chapter 606


Versi Teks Naruto Chapter 606 Sebelumnya : Naruto Chapter 605 Dengan langkah galaunya, Obito berjalan, menelusuri genangan air, melewati mayat-mayat ANBU Kirigakure yang telah dibunuhnya. Dan sambil berjalan, Obito teringat kata-kata Uchiha Madara ... "Semakin lama kau hidup, semakin kau akan menyadari kalau kenyataan hanya akan menciptakan rasa sakit, penderitaan, dan kekosongan ..." Naruto Chapter 606 - Dunia Impian Teks Version by www.Beelzeta.com "Dengarlah ... Di Dunia ini, dimana ada cahaya, disana ada juga kegelapan ... Itu semua adalah hubungan yang tak akan bisa dipisahkan ..." Obito terus berjalan, menelusuri bahkan menembus mayat-mayat yang berserakan, termasuk menembus tubuh Kakashi yang rebah di tanah. "Dia kesal dengan semua hal buruk di Dunia ini dan ingin pergi menuju Dunia Impian yang penuh dengan kebaikan" Obito teringat juga akan kata-kata Zetsu putih. Akhirnya, langkah Obito terhenti saat ia telah sampai di depan tubuh Rin. Obito melihatnya terkapar tak bernyawa, meratapinya, dan ingin menyentuh wajahnya. Tapi tiba-tiba, "Berhenti" Ucap tubuh Obito. Dan ketika Obito menyentuhnya, tangannya hanya menembus wajah Rin. Obito kembali mencoba. Dan kali ini, ia bisa menyentuhnya, mengelus leher Rin yang telah tak bernyawa ... "Dalam mimpi, semuanya bisa berjalan sesuai apa yang kau inginkan ... Kau bahkan bisa membangkitkan kembali orang yang sudah mati ... Dunia tempat para pemenang, Dunia tempat kedamaian, Dunia penuh cinta ... Aku ingin menciptakan Dunia yang hanya terdiri dari itu" "Rin ..." Obito merangkul jenazah Rin, "Aku ingin ... Menciptakan Dunia dimana kau akan hidup disana ..." ----- Naruto Chapter 606 ----- "Untuk merubah takdir Dunia ini ... Itulah, kenapa aku kembali" Obito telah kembali, menghadap Uchiha Madara. Idiologinya telah benar-benar berubah, dan kali ini ia setuju dengan segala pendapat kakek-kakek dari klan Uchiha itu. "Heh, aku harap tak seorangpun melihatmu" Ucap Madara, yang tentu saja menyambut kedatangan Obito dengan senang hati. "Obito telah membunuh semua musuhnya, jadi tak ada masalah" Ucap Zetsu putih. "Dia membiarkan Kakashi untuk untuk suatu alasan, tapi dia tak melihat apa-apa. Dan saat pasukan bantuan dari Konoha tiba, mereka bertanya-tanya siapa yang sudah mengalahkan musuh" Lanjutnya. Kemudian, Uchiha Madara bertanya pada Obito, "Apa kau menyesal dengan rekan satu timmu dulu itu?" "Tidak, aku hanya tidak peduli" Ucap Obito. "Dia mati ataupun hidup, aku tak peduli. Kakashi akan berada di Dunia yang akan kita ciptakan, Rin juga. Beritahu aku bagaimana cara membuat Dunia Impian itu, Madara" Sejenak Madara terdiam, tersenyum, kemudian berkata, "Aku tak perlu kau mengucapkan terimakasih lagi padaku. Kemarilah. Mulai hari ini, kau adalah sang penyelamat" Obito berjalan mendekat ke Madara. "Lihat mataku" Pinta Madara, dan lalu Obitopun menatapnya. kemudian ... Deg Tiba-tiba mereka berdua berada di suatu dimensi lain ... "!!?" Obito kaget. Kemudian Madara menjelaskan, "Kita sedang berada di alam Genjutsuku. Masih putih, tapi aku bisa menciptakan apapun yang aku mau disini dan mengontrolnya. Kalau aku terhubung dengan Mazou, aku bisa menggunakan kekuatannya untuk membuat apapun, tak peduli sedetail apapun, seperti ini ..." Tubuh tua Madara kembali muda di Dunia itu. "Dengan genjutsu ini, aku bisa menciptakan Dunia yang aku inginkan. Dan kemudian aku hanya perlu memasang genjutsu pada orang-orang, serta menyeretnya masuk ke Dunia ini juga. Dengan menggunakan bantuan bulan dan mataku untuk menciptakan genjutsu, aku bisa menciptakan Dunia Impian. Untuk menjelaskan semuanya padamu, aku akan mulai dari enam jalan pertapa dan Juubi" ----- Naruto Chapter 606 ----- Scene beralih, Obito yang memakai tubuh Tobi bersama dengan Zetsu telah berada di suatu tempat, mengawasi Nagato yang saat itu sedang bersama dengan Konan dan Yahiko. "Apa kau bisa melihat lelaki berambut merah itu?" Tubuh Tobi bertanya. "Itukah rinengan Madara?" "Ya, itu adalah mata asli Madara. Dia mentlanpantasikannya padanya saat lelaki itu masih kecil tanpa ia menyadarinya" Jelas Tobi. "Nagato berasal dari garis keturunan Senju, dialah orang satu-satunya selain Madara yang mampu mensummon Gedou Mazou" Obito kembali teringat penjelasan Madara ... "Aku mampu mendapatkan sel Hashirama. Tetapi setelah proses tlanpantasi itu pada lukaku, tak ada yang spesial awalnya. Namun ketika hidupku hampir akan berakhir, aku membangkitkan rinengan. Dan di saat yang sama, aku juga mampu menggunakan suatu segel, aku mampu mensummon cangkang kosong Juubi dari batu tempat ia disegel" "Cangkang Kosong Juubi?" Obito bertanya. "Aku menyebutnya sebagai Gedou Mazou, dan batu tempat ia disegel adalah apa yang disebut dengan Bulan. Setelahnya, aku menjadikan cangkang itu sebagai katalisator yang mampu mengolah sel Hashirama. Dengan kata lain, manusia-manusia buatan ini pada dasarnya adalah klon Hashirama, tapi kualitasnya rendah. Kau tak akan bisa membangkitkan rinengan tanpa memiliki kekuatan Uchiha dan Senju. Dan kau tak bisa mengurus Mazou dengan baik. Setengah tubuhmu terbuat dari sel Senju. Meskipun kau tak membangkitkan rinengan, kau masih bisa mengendalikan Mazou" Flashback kuadrat berakhir, kembali ke Flashback sekarang, flashback saat Obito di dalam tubuh Tobi mengawasi Nagato. "Pertama-tama, ayo berteman dengan Nagato, seperti apa yang Madara katakan" Ucap Tobi. "Kita akan mengumpulkan semua Bijuu, dan membangkitkan Madara dengan Rinne Tensei Nagato" Lanjut Zetsu. Kembali lagi ke penjelasan Madara ... "Obito, aku akan mengajarimu teknik Kinjutsu klan Uchiha, dan jutsu Rikudo ... Dan juga jutsu Inyouton ..." Madara menarik bagian samping tubuh Zetsu putih, dan dari sana muncullah Zetsu hitam. "Aku menaruh tekadku di dalamnya. Anggap saja ini sebagai setengah dariku, yah, meskipun jauh lebih lemah. Kemudian, gunakan batangan-batangan hitam yang diubah dari tekadku ke dalam bentuk itu saat kau menggunakan jutsu Rikudou. Sekarang pergilah, sampai waktunya aku dibangkitkan" Penjelasan berakhir, dan kemudian Obito di balik tubuh Tobi pergi menemui Nagato. "Kau, siapa kau?" Nagato bertanya. Kemudian Obito menjawab ... "Aku adalah, Uchiha Madara" Bersambung ke Naruto Chapter 607

Naruto chapter 605

Naruto chapter 605


Versi Teks Naruto Chapter 605 Sebelumnya : Naruto Chapter 604 Kakashi menusuk tubuh Rin. Enta kenapa, Kakashi membunuh gadis itu. Hal ini tentu saja membuat Obito yang melihatnya benar-benar tak mengerti, Dari tatapannya, terlihat jelas kalau ia sangat kaget. Naruto Chapter 605 - Neraka Teks Version by www.Beelzeta.com Dari sekeliling mereka, terlihat puluhan ANBU Kirigakure. Dan kelihatannya, mereka kesal. "Sial! Dia mendapatkannya!" Ucap salah seorang dari mereka. "Padahal kita sudah susah payah mendapatkannya" "Rin ..." Kakashi berlutut di depan tubuh Rin yang telah terbaring dalam keadaan tak bernyawa. Kakashi menangis, dan secara perlahan. Wow, matanya berubah ke dalam bentuk Mangekyou. Sama halnya dengan Kakashi, mata Obito juga mengalami hal yang sama. Mata kiri Kakashi dan Mata kanan Obito, kedua mata yang pada dasarnya memang terhubung itu sama-sama telah berubah ke bentuk Mangekyou. Setelahnya, kakashi rebah. Sementara Obito, ia menjerit. Begitu kuat dan penuh dengan emosi. "!!?" Teriakan Obito membuat kaget para ANBU Kirigakure. "Gyaaaaaahhhh!!!!!!!!!" Teriakan Obito semakin menjadi. Dan kini, seluruh tubuhnya benar-benar telah terbungkus oleh tubuh Tobi. Dan tak hanya terbungkus, bagian kanan tubuhnya bahkan mengeluarkan ranting-ranting kayu. Begitu emosi hingga tampaknya Obito tak mampu mengendalikan kekuatannya. "Hm?" "Bala bantuan!!?" "Dia cuma sendiri!!!" Salah seorang ANBU melemparkan beberapa shuriken ke arah Obito. Tap Tap Tap! Bukannya mengenai tubuh Obito, shuriken-shuriken itu malah hanya menembusnya dan lalu menancap di pepohonan. "Aku tak akan pernah mengakui ... Ini ..." "Apa itu!?" "Apa dia menghindarinya!?" Para ANBU Kirigakure tampak kaget. "Aku tak akan pernah mengakuinya!!!" Tobi mengamuk, melesat ke arah para ANBU dan menyerang mereka semua. "Jangan meremehkan Desa Kabut Berdarah!!!" Salah seorang ANBU mencoba untuk menahan serangannya. Namun ... Jleb!!!! Tobi memukul, menembus tubuh shinobi itu dengan ujung tangan kanannya yang telah berubah menjadi ujung kayu ranting-ranting yang tajam. Tobi membantai mereka, begitu buas dan kuat. Tobi menghabisi satu per satu ANBU tersebut. Dan saat para ANBU mencoba untuk menyerangnya, serangan mereka hanya menembus begitu saja tubuh Tobi, dan bahkan malah mengenai rekan mereka. "Gyaaaah!!!" "Setidaknya, dapatkan perempuan itu!!!" "Jangan biarkan musuh mendapatkan tubuhnya!!!" Whusss ... Tobi terus melesat, melesat menembus tubuh para shinobi yang hendak menyerangnya. "Tidak salah lagi!! Tubuhnya dapat menembus kita!!" Obito menembus mereka, melesat menuju tempat Rin terkapar, dan menyerang shinobi-shinobi yang hendak meraih tubuhnya. "Gyaaah!!!!" "Gyaaaah!!!!" "Kau mampu menggunakan Mokuton Sashiki no Jutsu dengan baik, Obito ... Aku mengerti kenapa Madara memilihmu" Ucap Tobi. "Siapa orang itu sebenarnya?" Para ANBU mulai panik. Sementara Obito, ia terus-terusan membantai mereka. "Tempat ini, dimana aku ..." Obito mulai bingung, stres. "Aaaarkhhhh!!!!" Obito kembali histeris, dan kemudian memunculkan dahan-dahan raksasa yang akhirnya menusuk para ANBU, menembus langit, mengarah ke bulan. "Aku mengerti ... Aku berada di ... Neraka" Bersambung ke Naruto Chapter 606

Naruto chapter 604

Naruto chapter 604


Versi Teks Naruto Chapter 604 Sebelumnya : Naruto Chapter 603 Obito yang telah berdiri tegak dengan memakai tubuh mahluk yang masih tersambung ke akar-akar di bawah patung Gedou Mazou memasang kuda-kuda untuk menyerang. Dan beberapa saat kemudian, iapun memukul hancur batu raksasa yang menutupi jalannya. Naruto Chapter 604 - Bertemu lagi, dan Lalu ... Teks Version by www.Beelzeta.com "Kau menggunakan kekuatan patung itu saat terhubung pada akar, tidak buruk juga" Ucap Zetsu putih. "Aku cukup bagus kan?" Tubuh Tobi yang menutupi Obito bertanya. "Ya" Ucap Obito, dan lalu topeng yang menutupi kepalanya menjadi terbuka. Di sisi lain, ribut-ribut setelah menghancurkan batu tadi membuat kakek Madara terbangun dari tidurnya. "Apa kau akan pergi?" Lelaki tua itu bertanya. "Aku berterimakasih karena kau telah menyelamatkanku" Tobi melepas paksa sesuatu sejenis kabel yang menghubungkan tubuh yang dipakainya dengan akar di bawah Gedou Mazou. "Tapi, aku tetap akan pergi, aku harus pergi" Ucapnya. "kau terlalu terburu-buru ... Terlalu dini untuk berterimakasih padaku" "Aku tak berpikir kalau aku akan datang kemari lagi" Ucap Obito. "Setidaknya, aku berterimakasih padamu, aku pergi" "Kau ... Kau akan kembali lagi kesini ... Dan saat itu kau akan benar-benar berterimakasih padaku" Ucap Madara. Sementara Obito, kelihatannya ia tak begitu peduli dan langsung bertanya pada Zetsu putih, "Kau yang putih itu, dimana Kakashi dan Rin!? Tunjukan jalannya padaku!!!" "Yang sedang menempel di tubuhmu itu pada dasarnya adalah salah satu clone ku, kita bisa saling berkomunikasi menggunakan telepati ... Aku punya banyak clone yang tersebar di bawah tanah berbagai tempat, dan kami saling bertukar informasi" Jelas Zetsu putih. "Aku akan membawamu kesana menggunakan informasi itu" Ucap tubuh Tobi yang Obito kenakan. "Suara ini, mahluk berbentuk spiral ... Ya, tolong bawa aku kesana!" Dengan cepat merekapun melesat, Obito dan tubuh yang dipakainya itu. Tapi sebelum benar-benar keluar dari gua itu, mereka melewati suatu ruangan yang disana terdapat beberapa senjata raksasa dan jubah hitam. Lalu setelah mengambil salah satu jubah dan memakainyaz, merekapun benar-benar keluar. "Beritahu aku keadaan Rin dan Kakashi sekarang!" Pinta Obito. kemudian, Tobipun mencari-cari informasi menggunakan telepati. "Hmm, menurut data yang ku dapat dari rekan-rekanku, mereka sedang dalam masalah besar!! Dia bilang kalau itu suatu babi percobaan dari Desa Kabut, aku tak begitu mengerti ... Dan ngomong-ngomong, Masing-masing Kakashi dan Rin dikepung oleh banyak shinobi yang kemampuannya setara Jounin atau ANBU" "Apa yang guru Minato lakukan?" Obito kembali bertanya. "Siapa?" "Aku bilang, apa yang Kilat Kuning lakukan?" "Hmm, aku rasa dia sibuk dengan misi lainnya ..." "Di waktu seperti ini!?" Obito kesal, dan lalu teringat saat-saat terakhir sebelum mereka berpisah, saat Kakashi berjanji untuk melindungi Rin. "Kakashi ... kau sudah berjanji! Kumohon, lindungilah Rin!! Aku akan datang di saat yang tepat!" Ucap Obito dalam hati, sambil terus bergegas menuju tempat itu. "Obito ... Sepertinya mereka akan mulai bertarung" Ucap Tobi. "Dan, ada sesuatu yang ingin aku sampaikan padamu" "Apa!?" "kau lebih lemah daripada aku ... Dan tubuh kecilmu yang sedang terluka ini dibungkus olehku. Pada dasarnya, aku melindunginya" "Lalu kenapa?" "Aku rasa akan lebih baik kalau aku bertarung ..." "Madara mengatakannya juga, Sharingan bisa mengeluarkan kekuatan penuhnya jika mata kanan dan kiri bersama ... Kakashi, yang memiliki mata satunya sedang berada di medan pertempuran ... Kombinasiku dengannya pasti lebih baik ... kakashi dan aku akan melindungi Rin!!" Ucap Obito. "Juga tubuh Hashirama buatan yang tertanam pada tubuhmu, kalau kau menggunakan kekuatan Senju dan Uchiha, kau mungkin akan mendapat kekuatan yang belum pernah dilihat sebelumnya, tapi ..." Shrasssshhh ... Air berjatuhan dari langit, bagai hujan. "Aku rasa cuaca hujan, api ..." "Aku mendapat info dari rekan-rekanku, kelihatannya, tempatnya disini" Ucap Tobi. Di depan, tampak ledakan-ledakan yang kelihatannya dari air. "Ayo maju!!" Deg ... Suatu perasaan tiba-tiba terlintas di benak Obito. "Ukhhh!!!" Obito menahan rasa sakit di bagian matanya yang kosong. Obito menutupi mata kirinya. Dan tiba-tiba, suatu bayangan terlintas, suatu bayangan kalau jantung Rin ditusuk oleh seseorang ... "Akkkh, apa ini!? Jangan membayangkan hal yang bukan0bukan di saat seperti ini!!! Sedikit lagi ... Sedikit lagi aku sampai" Obito membulatkan tekad, dan ia terus melangkah ke depan. Sampai akhirnya, suatu pemandangan yang benar-benar tak terduga terlihat di depannya. Apa yang tadi terlintas di benaknya, ternyata bukan hanya khayalan semata. Hal itu benar-benar terjadi. Di depannya, tampak seseorang telah menusuk jantung Rin. Dan yang sangat tidak terduga, orang yang melakukannya tak lain adalah Hatake Kakashi. "Ka-Kakashi ..." Ucap Rin untuk terakhir kalinya. Bersambung ke Naruto Chapter 605

Naruto chapter 603

Naruto chapter 603


Versi Teks Naruto Chapter 603 Sebelumnya : Naruto Chapter 602 "Sudah berapa lama sejak aku datang kemari?" Obito bertanya-tanya, "Aku rasa sudah cukup lama kan ..." "Bukankah itu bagus? Kau tak perlu membayar uang sewa" Ucap sesosok mahluk putih yang ada di depannya, Zetsu, yang juga bersama dengan mahluk lain berkepala mirip topeng Tobi. "Tanpa makananan ... Tanpa toilet ... dan bahkan tanpa buang air" Ucap mahluk mirip Tobi itu. Naruto Chapter 603 - Rehabilitasi Teks Version by www.Beelzeta.com "Jangan samakan aku dengan mahluk seperti kalian, hanya setengah dari tubuhku yang menggunakan bahan aneh ini" Ucap Obito, masih kesal. "Tapi berkat itu, kau bisa bertahan tanpa makan atau minum, harusnya kau senang" Ucap Zetsu, Zetsu putih. "Kami juga tak mau disamakan dengan dirimu, tubuh buatan yang tanpa perasaan" "Kami memang manusia buatan, tapi kami memiliki perasaan! yah, meski tidak buang air sih. Dengan kata lain, kami adalah mahluk yang lebih baik daripada dirimu, kosakata dan otak kami juga lebih hebat" "Diam!! coba buktikan kalau kalian lebih hebat dari aku" "Ehm, kami ..." "Sedang ..." "Mengawasimu" Zetsu putih dan tubuh Tobi itu berbicara bersama-sama. "Jangan bicara di saat yang sama, itu membuatku kesal!!!" "Kami membantu penyembuhanmu, karena Madara memerintahkan kami untuk memastikan kau sembuh dan menjadi berguna saat dia bangun nanti" "Cih! Dia meminta boneka-boneka mengawasiku sementara dia tidur siang? Aku akan segera keluar dari sini dan kembali ke tempat Rin dan Kakashi" "Mustahil, tak ada jalan keluar disini" Ucap tubuh Tobi itu. "Setelah memerintahkan kami untuk mengurusmu, dia menutup gerbangnya dengan batu raksasa. Tapi ngomong-ngomong, daritadi kau terus saja bilang Rin Rin Rin, apa kau berencana mencari bel? Lalu kau juga bilang Bodoh Bodoh Bodoh dan Kakashi Bodoh" "Ah benar, dia juga bilang begitu" "Apa maksudnya itu ya?" "Hmm, kenapa tak kita tanya pada dia saja?" "Hei, memangnya aku benar-benar bilang begitu ya?" "Uhm, apa aku boleh bertanya sesuatu?" Mahluk bertubuh Tobi itu hendak bertanya. "Eh?" "Panggilan alam, dengan kata lain, bagaimana rasanya saat buang air besar?" "Bodoh!!!!! Kau juga sebodoh Kakashi, kenapa kau begitu tertarik dengan buang air!!!?" "Aah, jangan marah begitu" Ucap Zetsu, "Kalau begitu beritahu kami tentang Rin dan si bodoh Kakashi" "Aku membencimu, kau yang bertubuh spiral itu, dan dimana yang putih satunya pergi?" "Dia keluar untuk mencari informasi" "Eh!? kalian bisa pergi keluar!!???" Obito kaget. "Ya, kami bisa bergerak menembus tanah" "Huh, ada-ada saja ... Aku terkurung disini, dengan orang yang bicara omong kosong ..." "Maaf sudah berbicara mengenai buang air" Ucap si Tobi. "Bukan, maksudku yang dibilang oleh Madara" Ucap Obito. "Ku rasa dia mmang tidak bagus saat bicara dengan bocah" "Mrubah takdir atau apalah itu aku tak mengerti ..." "Yah, sederhananya dia mau bilang kalau ia muak dengan segala hal buruk yang ada di Dunia dan akan menciptakan Dunia impian yang hanya terdiri dari hal-hal bagus saja ... Dalam dunia mimpi, kau bisa melakukan apa saja, bahkan membangkitkan orang yang sudah mati" "Dalam Dunia mimpi?" "Yah, dia mau menciptakan negeri mimpi yang luas menggunakan genjutsu dan membawa semua orang kesana ... Yah, lebih dari sekedra membawa, dia akan memaksa mereka untuk pergi kesana, selamanya" "Dengan genjutsu? Kedengarannya begitu bodoh sampai aku tak mengerti" Ucap Obito. "Kalau kau memiliki kekuatan sebesar Madara, kau bisa melakukan apa saja ... Sekarang dia lemah jadi ia tak bisa, dan itulah kenapa ia melakukan semua persiapan ini ..." "Yah, apapun itu aku tak peduli ... Yang terpenting, aku akan pergi meninggalkan tempat ini!!" Sejak saat itu, Obito terus berlatih. Berlatih berdiri, berjalan, sambil terus terbayang segala kenangannya bersama Rin, kakashi, gurunya. Obito terus berlatih, tangan dan kakinya mulai tumbuh dan terus berlatih, terus begitu ... "Aku sudah mulai bisa, sedikit lagi ..." Pikir Obito, yang terbaring di ranjang dengan tubuh yang sudah mulai pulih, serta rambut yang sudah mulai memanjang. "Sedikit lagi dan aku akan bisa bertemu dengan kalian ... Rin ... Kakashi ..." "Aku baru saja datang dari luar!!!!" Tiba-tiba Zetsu putih datang, mengejutkan lamunan Obito. "Rin dan si bodoh Kakashi itu sedang dalam bahaya!!!" "Apa yang terjadi!!?" Obito kaget dan langsung bangun. "Mereka hanya berdua dan pasukan Shinobi Kirigakure mengepungnya!!!" Zetsu memberitahu. kemudian, Obitopun segera tanggap, cepat dan langsung menghantam batu yang menjadi penutup jalan. Akan tetapi, batu itu masih begitu tebal dan kuat, hingga membuat tangan kanan yang belum begitu kuat itu kembali rusak. "Gaaaah ..." "Kau belum bisa menghancurkan batu itu" Ucap Tobi. "Aku harus ... Menyelamatkan Rin dan kakashi ..." "Kalau begitu, kau boleh memakai tubuhku" Mahluk Tobi membuka tubuhnya dan lalu menyelimuti Obito. Awalnya Obito kaget, kenapa mereka mau membantu, "Kalian orang-orangnya Madara kan? Apa ini akan baik-baik saja?" "Dia itu orang baik" Ucap Zetsu. "Kau ingin menyelamatkan Rin dan kakashi kan?" Obito terdiam ... Dan lalu berkata, "Terimakasih" Bersambung ke Naruto Chapter 604

Naruto chapter 602

Naruto chapter 602


Sebelumnya : Naruto Chapter 601 Dengan setengah tubuh yang bisa dibilang telah hancur, Obito kecil terbaring, terbangun dan kemudian melihat sesosok lelaki tua renta bermata sharingan di depannya. "Matamu ... Mungkinkah kau ... Anggota Uchiha juga?" Obito bertanya. "Siapa yang tahu" Jawab lelaki tua itu seadanya. "Hmmm ..." Obito berpikir, "Apa mungkin dia menyelamatkanku? Eh, tunggu sebentar ..." Naruto Chapter 602 - Hidup Teks Version by www.Beelzeta.com "Kau bilang ini adalah tempat di antara Dunia dan Dunia selanjutnya kan? Dimana ini sebenarnya? Tempat ini gelap, aku tak bisa melihat semuanya dengan jelas" Ucap Obito. "Dan ngomong-ngomong, kakek tua, siapa kau sebenarnya? Heh, apa jangan-jangan kau Dewa kematian ya? Yang bertugas membawaku ke Surga atau Neraka? Haha" Niat awal Obito hanya bergurau. Namun tiba-tiba, saat ia melihat ke arah tongkat yang dibawa oleh lelaki tua itu, ternyata ujungnya adalah sabit. "Ah tidak!!!!!" Obito berteriak histeris, "Aku belum mau mati!!!!!! Aku melihat sabit, jadi kau Dewa Kematian sungguhan ya!!! ?" "Kau pasti Dewa Kematian yang bertugas mencabut nyawa klan Uchiha!!?? Motoku adalah untuk menolong orang tua, memang benar aku juga sering melakukan hal-hal buruk dan beberapa kali melangar peraturan, tapi aku mohon, jangan bawa aku ke Neraka!!! Ouchhh!!!!" Obito kesakitan. "Kau merasakan sakit, karena kau masih hidup" Ucap lelaki tua itu. "Eh?" "Suatu keajaiban bahwa kau masih bisa hidup ..." Ucap lelaki tua itu. "Aku tak tahu kenapa batu itu tak menghancurkan tubuhmu, seolah tubuhmu menyelinap dari batu itu" "Dimana ... Jadi dimana aku sebenarnya?" "kau sedang berada di dalam Ruang bawah tanahku, setelah reruntuhan batu itu ... Tapi sayang sekali, setengah tubuhmu hancur, jadi aku mengobatinya" Benar, lelaki tua itulah yang menolong dan memperban sekujur tubuh Obito. "Terimakasih" Ucap Obito. "Masih terlalu dini untuk mengucapkan terimakasih padaku ... Karena, kau harus membayar hutangmu ini. Dan, kau bilang motomu adalah menolong orang tua kan?" "Ah, iya, iya, kau benar, tapi ... Apa yang kau mau dariku?" "Hmm ..." Lelaki tua itu terdiam. "Apa kau mau aku merawatmu?" "Bukan, bukan begitu ..." "Maaf, tapi aku tak bisa berlama-lama disini, aku masih hidup jadi aku harus segera kembali ke Konoha. Perang masih berlanjut dan aku telah bisa membangkitkan sharingan. Sekarang, aku akan mampu melindungi teman-temanku" Ucap Obito saat itu. "Hmm, melindungi temanmu ..." "Ada apa?" "Dengan tubuhmu yang sekarang ... Kau tak akan bisa kembali menjadi shinobi" Ucap lelaki itu. "Lihatlah pada kenyataanya ... Dunia ini dipenuhi oleh hal yang tak sesuai dengan harapan ... Semakin lama kau hidup ... Semakin kau akan menyadari kalau kenyataan hanya menciptakan penderitaan, rasa sakit, kekosongan ..." "Apa-apaan lelaki tua ini" Gerutu Obito dalam hati. "Dengarlah ... Di Dunia ini ... Dimana ada cahaya, maka disana juga akan ada bayangan ... Selama ada konsep kemenangan, akan ada juga kekalahan ... Keinginan egois untuk memperoleh perdamaian malah akan menciptakan perang ... Dan kebencian terlahir untuk melindungi kasih sayang ... Itu semua adalah hubungan yang tak bisa dihindari" "Yah yah, dia begitu fokus, sepertinya ini akan lama" Pikir Obito. "Jadi, dimana aku sekarang?" Obito kembali bertanya, tapi lelaki itu terus saja berceramah ... "Ada oang-orang yang selamat karena kau terluka ... Benar kan?" "!!!?" Makin lama Obito tampak kesal dengan cerita ini. "Apa-apaan kau ini sebenarnya hah!!? Aku tak mau tinggal disini lagi, aku ingin, ukhh ..." Obito ingin pergi namun tubuhnya masih cedera berat. "Kalau kau memang ingin pergi, lakukan saja ... Tapi, tentunya jika kau bisa bergerak" Ucap lelaki tua itu. "Tunggu ... Ini aneh" Pikir Obito, "Kenapa ada lelaki tua dengan sharingan sendirian disini?" "Kalau dipikir-pikir ... Aku tahu semua orang tua yang ada di Desa, tapi aku belum pernah melihat lelaki ini sebelumnya. Ini berarti, sekarang dia bukanlah shinobi Konoha, dengan kata lain ..." "Orang tua, apa kau shinobi pelarian? Siapa kau sebenarnya?" Obito bertanya, ke lelaki tua yang ternyata bagian belakang tubuhnya tersambung pipa-pipa bagaikan kabel itu. "Aku ..." Lelaki tua itu duduk di tempat duduknya, "Aku adalah hantu seorang Uchiha ... Uchiha Madara" Tak salah lagi, lelaki tua itu adalah Uchiha Madara. "Ma-Madara ..." Sejenak Obito kaget, "Madara ... Apa yang kau maksud adalah leluhur kami, Uchiha Madara!? Mustahil! Uchiha Madara harusnya sudah mati sekarang!!!" "Jadi bagimu, lebih masuk akal kalau aku adalah Dewa kematian? Tapi sebenarnya, kau bisa menganggapku sebagai Dewa Kematian, karena kenyataan ini adalah ... Neraka" Ucap Madara. "Aku selamat dari kematian, dan kalau aku tidak terus menyerap chakra dari Mazou itu, sekarang juga pasti aku akan mati" Ternyata Pipa-Pipa yang terhubung ke punggung Madara itu adalah untuk menyalurkan chakra. "Aku, aku akan pulang ... Hah, hah ..." Obito menjatuhkan diri dari kasur dan berontak, berusaha sekuat tenaga untuk pergi, meski itu dengan cara merangkak. "Menyerah saja, tak ada jalan keluar disini" Ucap Madara. "Dan ngomong-ngomong, aku ataupun kau tak akan mampu keluar dari tempat ini, dengan tubuh kita yang sekarang" "Ukhh ..." "kalau kau terus bergerak, tubuh Hashirama buatan yang aku pasang padamu akan rusak ... Apa kau mau mati?" "Ada hal-hal yang aku ingin kau lakukan untukku ... Setelah semua itu, aku akan menyelamatkanmu" "Apa yang aku inginkan!!? Apa yang lelaki tua sepertimu mau dari bocah sepertiku!!?" "Aku ingin merubah nasib dunia ini" Ucap Madara. "Dunia kemenangan, Dunia Perdamaian, Dunia Kasih Sayang, aku akan membuat Dunia yang hanya ada hal itu" "Aku tak peduli, aku hanya ingin kembali pada yang lainnya" "Seperti yang sudah aku katakan, disini hal-hal tak sesuai dengan harapanmu ... Suatu hari nanti, kau akan menyadarinya. Kau boleh mati kalau kau mau. Tapi, aku akan mengambil sharinganmu ..." "kenapa kau menginginkan sharinganku!? Kau sudah punya kan!?" "Tidak, Aku meninggalkan sharingan asliku pada orang lain ... Yang ini hanyalah sharingan yang aku dapat setelahnya ... Dan lagi, aku masih belum mendapat mata kanan. Seseorang butuh kedua mata untuk membangkitkan potensi tertingginya" Mada menyibak rambut yang menutupi mata kanannya. Dan tampak kalau ia memang tidak memiliki mata kanan. "Kalau begitu ... Itu berarti bersama dengan Kakashi, aku akan menjadi lebih kuat!! Kami berdua pada akhirnya akan mampu melindungi Rin!!! Aku tak boleh membuang-buang waktu disini ... Tunggu aku, Kakashi, Rin, aku masih hidup!!!" Ucap Obito dalam hati. Bersambung ke Naruto Chapter 603

Naruto capter 601

Naruto capter 601


Versi Teks Naruto Chapter 601 Sebelumnya : Naruto Chapter 600 Yang terkuat, Obito dan Madara telah berada di satu medan pertempuran. "Di-Dia ..." "Dia adalah ..." Naruto dan yang lainnya kaget saat melihat kemunculan Madara. "Jadi kau telah menentang Edo Tensei ya" Ucap Obito. "Tapi, Ngomong-ngomong ..." Naruto Chapter 601 - Obito dan Madara Teks Version by www.Beelzeta.com "Kenapa!!!? Kenapa Madara bisa ada disini!!?" Teriak Naruto, benar-benar tak mengerti. "Madara ... Itu, Madara?" "Dia adalah Kage Bunshin juga, mana yang asli, Obito?" Madara bertanya. "Hei, Naruto, apa ini berarti ..." "Apa yang terjadi!?" Teriak Naruto lagi. "Apa yang terjadi dengan mereka!!?" Naruto mempertanyakan nasib kelima kage. "Kakak ..." Bee tampak khawatir. "Maksudmu mereka ya?" "Aku tanya, apa yang terjadi pada mereka!!!?" Naruto benar-benar kesal. "Siapa yang tahu, kemungkinan mereka ... Sedang dalam keadaan tidak baik" Ucap Madara. Sementara di tempat mereka, kelima kage tampak rebah bersimbah darah. "Ukhh ..." Meski dalam keadaan luka yang sangat parah, Tsunada berusaha untuk bangun, mencolek darahnya dan lalu menempelkan telapak tangan ke tanah, "Kuchiyose no Jutsu" Katsuyu muncul, dan ia langsung kaget saat melihat keadaan itu, "Tsunade-sama!!?" "Katsuyu ... Aku ingin meminta kau melakukan sesuatu" "Ya, aku akan mengobati tubuhmu dan ..." "Bukan ... Bukan itu yang aku mau, kau bisa memikirkan mengenai tubuhku nanti ... Sekarang, yang harus kau lakukan adalah ... Para Kage, bawa mereka ke dekatku ... Aku ... Masih bisa ... Menyelamatkan mereka" Ucap Tsunade di sela-sela sekaratnya. ----- Naruto Chapter 601 ----- Kembali ke medan perang, Naruto menarik rantai yang menusuk dan membelenggu tubuh Hachibi dengan ekor-ekornyam dan lalu melempar balik rantai itu ke Obito dan Madara. "Sebelum aku menggunakan rantai segel ini ..." Obito melempar kipas yang ia bawa ke Madara, "Ambilah, bagaimanapun itu adalah milikmu kan" "Hah" Kini Madara telah memegang kipasnya. Dan lalu dengan itu, serangan jarum-jarum raksasa berantai itu dengan mudah mereka tahan. Namun setidaknya, Hachibi telah bebas. "Akhirnya aku bisa bergerak, terimakasih Naruto ... Dan sekarang adalah giliranku" Ucap Hachibi. Gwoooahhhhh!!!!!!!! Saat itulah, auman keras terdengar dari dalam tabir api yang menyelimuti Ekor sepuluh. "Obito, jadi kau telah memulai proyeknya sebelum kita menyerap Hachibi dan Kyuubi ya?" Madara bertanya. "!!?" Gai dan Kakashi semakin kaget., "Dia mengetahui tentang proyek itu? Bagaimana hubungan mereka sebenarnya?" Kakashi bertanya-tanya. "Kau terlalu terburu-buru, Obito" Ucap Madara, "Apakah itu juga alasanmu menghidupkanku kembali seperti ini?" Obito hanya terdiam, sementara luka bekas rasengan di bagian kanan tubuhnya secara perlahan tampak mulai membaik. Wow wow wow, chapter kali ini benar-benar membingungkan. "Yah, tapi itu kau, kau pasti sudah punya suatu rencana kan" Ucap Madara, "Tapi ngomong-ngomong, apa saja yang sudah kau lakukan sejauh ini? Apa yang terjadi pada Nagato? Harusnya aku dihidupkan kembali menggunakan jutsu Rinne Tenseinya di waktu yang tepat" "!!!" Naruto teringat saat mendengar nama jutsu itu, jutsu yang malah digunakan oleh Nagato untuk membangkitkan kembali warga Konoha. "Dia mengkhianati kita, dia menggunakan jutsu itu pada werga Desa" Ucap Obito. "Apa saja yang sebenarnya sudah terjadi? Yah, apapun itu kelihatannya kita masih punya waktu, aku akan menangkap Hachibi dan Kyuubi" Madara bersiap, akan tetapi dengan cepat Naruto melesat dan telah berada tepat di atasnya. "Kau sudah mati!! Jangan ikut campur!!!!" Naruto menghantam Madara dengan rasengan hitam di tangan kanannya. Akan tetapi, Madara menahannya dengan kipas yang ia bawa, begitu mudah. "Kenapa tak meledak?" Pikir Naruto tak mengerti, karena ternyata kipas itu menyerapnya. "Uchihagaeshi!!!" Tak hanya menahan, Madara bahkan membalikannya. Bamm!!!! Sebuah ledakan dahsyat muncul dari kipas itu dan mementalkan tubuh Naruto, Boft. Naruto yang ternyata hanya bunshin itu menghilang. "Aku akan mengurus Hachibi dan Kyuubi, kau uruslah dua orang itu, Obito" Madara melesat menuju Naruto dan Bee, sementara Obito akan berhadapan dengan Kakashi dan Gai. "Obito ... Apa yang sebenarnya telah terjadi padamu?" Kakashi bertanya, "Kenapa kau bekerja sama denganya?" Obito hanya diam, dan lalu teringat akan bayangan masa lalu ... Gelap, saat itu begitu gelap. "Apa aku, sudah mati?" Perlahan Obito membuka matanya, "!!?" Ia kaget, seseorang tampak berdiri di depannya sementara keadaan tubuhnya begitu parah, "Dimana aku?" Obito bertanya-tanya. Dan lalu, lelaki tua renta di depannya itu menjawab, "Kau berada di antara Dunia ini dan Dunia lainnya, Uchiha Muda" Tampaknya lelaki itu adalah Madara Uchiha. Bersambung ke Naruto Chapter 602

Naruto chapter 600

Naruto chapter 600


versi Teks Naruto Chapter 600 Sebelumnya : Naruto Chapter 599 Kakashi dan Gai menatap tak percaya, "Benarkah dia Obito?? Bukankah dia sudah mati??" Guru Gai benar-benar tak mengerti. Dan ketika menatap ke arah wajah dan Mangekyou Sharingan Obito, Kakashi bisa memastikannya, "Tidak salah lagi, dia adalah Uchiha Obito" Naruto Chapter 600 Teks Version by www.Beelzeta.com "Kau boleh memanggilku dengan nama itu kalau kau mau, bagiku tak ada artinya" Ucap tobi, atau mungkin sekarang kita bisa memanggilnya dengan nama Obito. Kakashi masih terdiam, dan kemudian mengingat saat-saat ia menjalankan misi terakhirnya bersama Obito. Saat-saat dimana mata Kakashi tertebas pedang lawan, saat-saat ketika Obito menolongnya, waktu ketika Sharingan Obito aktif, waktu di saat Obito ingin melindungi semuanya ... "Waktu itu, kau ..." Kakashi terus mengingatnya. Saat dimana musuh menggunakan jutsu elemen tanah, menggunakan puing-puing batu untuk melawan mereka. Hingga akhirnya, saat dimana tubuh Obito terjebak dan Kakashi tak mampu banyak membantu ... "Sial!!!" kakashi waktu itu berusaha mengangkat batu yang menimpa setengah tubuh Obito. Akan tetapi, kekuatannya masih sangat jauh dari cukup bahkan untuk sekedar membuatnya bergeser. "Hentikan, Kakashi, aku sudah selesai" Ucap Obito pasrah, "Setengah dari tubuhku sudah hancur, aku sudah tak bisa merasakannya lagi" "Aku ... Aku benar-benar tak pantas menjadi kapten ... Aku tak pantas menjadi Jounin" Kakashi terlihat begitu menyesal. Tapi kemudian, Obito malah tersenyum dan berkata, "Benar juga, aku satu-satunya yang belum memberi hadiah atas keberhasilanmu menjadi Jounin kan? Kau, kau boleh memiliki mataku, sharinganku ..." Tawar Obito yang tetap tegar dan ikhlas di detik-detik terakhir sebelum kematiannya. Dan berkat bantuan medis dari Rin, Kakashipun menerima donor mata itu. Dan untuk terakhir kalinya, Obito berkata, "Kakashi ... Aku serahkan Rin ... Padamu" "Ya" Dengan sangat terpaksa, kakashi pergi bersama Rin meninggalkan Obito yang telah terkubur di tengah reruntuhan. ----- Naruto Chapter 600 ----- "Jadi kau bertahan hidup dari saat itu?" Kakashi bertanya. "Siapa dia!!?" Naruto tak tahu. "Dia adalah seorang Uchiha, Shinobi Konoha yang merupakan salah seorang rekan kami ... Dan harusnya dia sudah mati pada perang sebelumnya" "..." Obito masih diam. "Kalau kau benar masih hidup ... Kenapa sampai sekarang ..." "Aku berhasil bertahan hidup atau tidak tidaklah penting ... tapi yah, kalau kau benar-benar ingin tahu ... Itu karena ... Kau membiarkan Rin mati" Ucap Obito. Deg ... Kakashi tak mampu berkata apa-apa. "Huhu, Jangan terburu-buru begitu ... Dan jangan memasang wajah seperti itu" Ucap Obito lagi ke Kakashi. "Jadi kau mau menyalahkanku?" "Tak ada gunanya menyalahkan kenyataan tak berguna ini ... Aku tak tertarik dengan Dunia ini, semenjak itu mulai menghilang" Ucap Tobi, Obito. Kakashi kembali terdiam, tampak depresi. "Ini bukanlah saat untuk depresi!!!" Ucap Naruto, "Guru Kakashi!! Aku tak tahu apa yang sudah terjadi antara kau dan orang itu, aku akan mendengarkan ceritanya nanti, sekarang yang lebih penting adalah untuk menghentikan rencananya!!!" "Naruto ... Kakashi! Naruto benar" Ucap Gai, "Dunia sedang berada di tangan kita sekarang" Kakashi masih terdiam, sementara Tobi atau Obito hendak kembali melancarkan suatu jutsu ... "Tak ada yang perlu aku katakan padamu, hanya matilah, terikat oleh kenyataan ini! Katon Bakufu Ranbu!!!!" Tobi menggunakan jutsu tembakan pusaran api dari Mangekyounya. "Kakashi!!" Api itu melalap mereka, tapi tiba-tiba Naruto dengan ekor kyuubinya melindungi mereka. "Ekor Kyuubi ..." Hal ini menciptakan ledakan dan kepulan asap yang hebat. Dan ketika asap itu perlahan menghilang, suatu sosok yang tidak terduga-duga muncul ... "I-Ini ..." Gai benar-benar kaget dengan apa yang dilihatnya. Di depan, tampak Obito tengah berdiri bersama dengan seseorang yang baru saja datang, Uchiha Madara. "Kelihatannya kau bersenang-senang disini, Obito" Ucap Madara.

Naruto Chapter 599 - Uchiha Obito

Naruto Chapter 599 - Uchiha Obito


Singkat cerita, mereka telah menjadi seorang murid Akademi, kemudian Genin, hingga akhirnya Ujian Chuninpun tiba. Obito yang berkelompok dengan Rin dan Kakashi berhasil melewati babak-babak awal. Namun ketika babak selanjutnya, yaitu babak pertarungan antar tim dimulai, Obito tak kunjung tiba, terlambat. Kakashi dan Rin telah berada di arena, begitu juga dengan tim lawan mereka, yaitu kelompok yang terdiri dari Ebisu, Gai, dan Enma. Sementara Obito, ia masih berada dalam perjalanan, dan seperti biasa membantu nenek-nenek terlebih dahulu. Orang-orang menunggu, termasuk Hokage ketiga yang juga menyaksikan pertarungan ini. Untung saja, Obito datang sebelum tim benar-benar didiskualifikasi. Dan pada akhirnya, wasitpun memberi aba-aba pertanda pertarungan tim itu dimulai.
Pertama-tama, Gai melesat, bersiap untuk menyerang mereka bertiga. Namun dengan sigap, Obito maju ke depan Kakashi dan Rin, berniat untuk melindungi mereka dan bersiap untuk melancarkan semburan bola api. Akan tetapi, Obito yang mirip dengan Naruto malah tersedak dan akhirnya dengan mudah ditendang oleh Gai muda.
Pertandingan tim berakhir. Dan kini, Obito telah berada di luar, duduk bersama Rin yang mengurusi luka di pipinya akibat tendangan Gai sambil bercanda, saling tertawa, dan bahkan sepertinya sama dengan Naruto, Obito memiliki keinginan untuk menjadi Hokage.
Setelahnya, Obito benar-benar berlatih keras. Lebih giat berlatih melempar shuriken, berlatih memfokuskan chakra, dan berlatih menggunakan jutsu semburan bola api. Hingga sampai pada akhirnya, babak ketiga Ujian chuunin dimulai, yaitu babak pertarungan individu, tepatnya pertarungan antara Obito melawan Gai muda. Sebelum pertarungan dimulai, Obito memberikan jempol ke bawah pada Gai, begitu percaya diri kalau dirinya akan menang. Sementara Gai, ia hanya diam saja dan fokus. Akan tetapi tak begitu lama, pertarungan itu berakhir, dengan Gai keluar sebagai pemenangnya.
Lagi-lagi Obito termenung, galau, dengan luka yang lebih banyak dari sebelumnya. Sementara itu, pertarungan berlanjut. Obito yang kalah digantikan oleh Kakashi, yang kini sedang bertarung melawan Gai. Orang-orang termasuk Rin memberi semangat pada Kakashi, yang sedikik tidaknya membuat Obito merasa iri. Ditambah setelah Kakashi berhasil mengalahkan Gai, tatapan kagum Rin semakin bertambah, membuat Obito jadi semakin cemburu. Lalu, ketika kakashi berhasil menjadi Chuunin, Obito semakin iri dan terpacu. Obito terus berlatih dengan giat, keras, dan tekun. Sampai pada akhirnya, iapun berhasil menjadi Chuunin. Obito begitu senang, bisa mendapat gelar Chuuni itu. Setelahnya, Rin membisikan sesuatu pada Obito, sesuatu yang membuat Obito merasa senang. Yaitu, Rin membisikan padanya agar ia menemuinya di Taman. Obito mengira hal ini akan menjadi suatu kencan bagi mereka berdua. Karenanya, Obitopun menyiapkan sekatung bunga di belakang tubuhnya, sambil menunggu perempuan yang disukainya itu di tempat yang sudah ditentukan. Lalu pada akhirnya, Rin datang menghampiri Obito. Obito semakin senang, dan bersiap untuk menyerahkan bunga yang sejak tadi dibawanya itu. Namun ternyata, Rin tidaklah datang sendirian, melainkan bersama dengan shinobi-shinobi lain, Gai, Ebisu, dll.
Obito salah paham, ternyata ini bukanlah kencan. Buru-buru, Obito menyembunyikan bunga tadi, dan saat tiba-tiba Rin menyerahkan suatu lembaran berisi rencana, niat Obito untuk menyerahkan bunga itu semakin mengecil. Suatu lembaran yang membuat hati Obito benar-benar jatuh drop, sebuah lembaran yang tak lain merupakan dokumen proyek rahasia untuk memberi hadiah sebagai perayaan atas keberhasilan Kakashi menjadi Jounin.
Lagi dan lagi, semuanya tentang Kakashi, Kakashi melampauinya, Kakashi berada semakin jauh dan jauh dari apa yang bisa diraih oleh Obito. Cerita terus berlalu, sampai akhirnya proyek itu terlaksana. Rin memberikan peralatan medis, guru mereka yaitu Minato memberikan kunai khusus. Dan Obito, ia tak punya apa-apa, hanya mampu memberikan mata kirinya sebagai hadiah.
----- Flashback Berakhir ----- Kembali ke medan perang, Topeng yang dikenakan oleh Tobi telah hancur. Dan faktanya, apa yang ada di balik topeng itu adalah wajah Obito. Hingga membuat Kakashi bertanya-tanya, "Obito?" Bersambung ke Naruto Chapter 600

Naruto Chapter 598 - Menjadi Serpihan

Naruto Chapter 598 - Menjadi Serpihan


Naruto yang telah berada di mode kyuubi melesat ke arah Tobi, bersiap untuk menyerangnya kembali menggunakan hempasan cakar raksasa. "Huh, kekuatan itu lagi ..."
Buagghhhh!!! Serangan Naruto mampu memporak porandakan tanah di bawahnya, namun tidak dengan Tobi, yang tentu saja dapat dengan mudah Tobi menembus serangan itu. Guru Gai hendak merencanakan kembali suatu skema serangan. Ia lalu menoleh ke arah Kakashi dan, "!?" Gai terdiam, shinobi yang hendak diajaknya berbagi pendapat terlihat tidak konsentrasi lagi, melamun dengan keringat menetes dari wajahnya, "Kakashi ..."
"..." Kakashi melamun, masih sibuk memikirkan kenyataan tentang Tobi ... "Dia ... Tidak, dia tidak mungkin ..." "Kakashi!!!" Guru Gai berteriak memanggilnya, membuat Kakashi kaget dan baru sadar, "Eh?" "Apa kau mendengarku hah!!? Adalah hal penting untuk membuat pengalihan saat akan menyerang dia. Kakashi, ayo kita juga ikut bertarung!!" Ucap Gai. "Aku bisa menebak apa yang sedang kau pikirkan sekarang, aku juga sama ... Tapi, untuk sejenak sebaiknya kita melupakannya dulu. Ini bukanlah waktunya untuk memuaskan perasaan sendiri. Naruto adalah subordinatmu dan ia melangkah sebelum dirimu" "..." Kakashi masih terdiam, namun perlahan sudah mulai bisa berkonsentrasi lagi terhadap pertarungan. Sementara itu, di depan Tobi dan Naruto masih saling berhadapan ... "Bodoh sekali kau mencoba menyerangku sendirian!!" Tobi mengeluarkan dan menembakan beberapa shuriken raksasa dari matanya, yang semuanya mengarah pada Naruto.
Tapi kemudian dengan sigap, Hachibi datang dan langsung menghentikan putaran shuriken itu. Akan tetapi, sayang sekali serangan Tobi belum berhenti. tembakan shuriken terakhir Tobi tak mampu dihentikan, memotong dengan sukses salah satu tentacle Hachibi dan melesat menuju Naruto.
Untungnya, lagi-lagi Naruto terselamatkan, dan kali berkat lindungan dari chakra berbentuk Kyuubi yang menyelimuti tubuhnya.
"Aku tak menyerangmu sendirian!" Ucap Naruto ke Tobi, "Jangan lupa tentang Kurama, paman Bee dan Hattsan, Guru Alis Tebal dan Guru Kakashi juga!!" Lanjutnya. "..." Tobi hanya terdiam. "Kakashi" Guru Gai kembali berbicara pada Kakashi, "Kau selalu saja berada di depanku di setiap pertarungan kita. Aku yakin kau tak akan melupakan hal itu hanya karena hal semacam ini, bukan?" "Aku senang bisa memilikimu sebagai subordinatku, Naruto" Ucap Kakashi dalam hati dan lalu kembali bersemangat, "Ayo maju, Gai!" "Itu baru semangat rivalku!!" "Jika dilihat dari chakraku yang masih tersisa, aku hanya bisa menggunakan itu beberapa kali lagi" Pikir Kakashi. "Huh, aku tak akan takut melawan seseorang dengan kekuatan pinjaman yang hanya bisa kau gunakan beberapa kali. Akan ku tunjukan padamu Kamui yang sesungguhnya!!" Tobi dan Kakashi sama-sama mengaktifkan Mangekyou Sharingan.
"Aku harus benar-benar mendapat timing yang tepat" Pikir Kakashi, dan lalu bersama dengan Gai melesat maju. "Bisa mengerti kemampuanku tak akan merubah apapun, aku hanya perlu memperhatikan darimana serangan kamui datang" Tobi bersiap untuk mengeluarkan sesuatu lagi dari matanya. "Kalau tubuhnya menjadi padat saat menghisap sesuatu, kemungkinan hal itu juga akan terjadi saat ia mengeluarkan sesuatu, sekarang kesempatannya!!!" Teriak Hachibi. "Jangan pikir kau bisa menyerang balik!" Ternyata apa yang Tobi keluarkan adalah tongkat tajam mirip kunai raksasa yang di belakangnya terdapat suatu rantai, yang mana mampu menusuk-nusuk Hachibi dan mengikatnya. "Naruto!! Benda ini memiliki kemampuan untuk menyegel kekuatan Bijuu, jangan menyentuhnya!!!"
"Baik, paman Bee, lindungi aku sedikit lagi!" Naruto bersiap untuk mengeluarkan suatu, "Kage Bunshin no Jutsu!!" Naruto menciptakan sebuah bunshin, lalu mereka berdua melesat menuju Tobi. Yang asli mengeluarkan Bijuudama sementara bunshinnya menggunakan Rasengan. "Majulah! Aku akan menjadi prisaimu!" Ucap Hachibi. Naruto yang membawa rasengan telah berada tepat di depan Tobi. lalu, kakashipun menggunakan kamuinya untuk membawa rasengan itu ke dimensi lain, sama seperti sebelumnya. "Huh, gerakan yang sama ..." Tampaknya tobi sudah memperhitungkan hal ini sebelumnya, "Yang perlu aku lakukan hanya tidak membiarkannya melewatiku" Kali ini Tobi tidak menghindar, melainkan menyerang balik dengan kunai berantai yang keluar dari matanya.
Naruto itu menghilang, "Cuma Kage Bunshin?" Bruuaaak ... Setelah menggunakan kamu tadi, Kakashi rebah. "Kakashi!!" "Tongkatku lebih cepat darimu, Kakashi ... Meskipun kau mampu menghilangan rasengannya menggunakan Kamui, tapi itu sia-sia" "Aku masih punya Bijuudama!!!" Naruto yang asli menciptakan sebuah Bijuudama raksasa dan lalu menyerang Tobi.
"Lambat sekali, sungguh tidak berguna" Kali ini Tobi menghindari serangan itu dengan cara pindah ke dimensi lain. Akan tetapi, saat sampai di dimensi lain, "!!!" Tobi benar-benar kaget, sosok Naruto dengan rasengan telah berdiri tepat di depan wajahnya.
"Ba-bagaimana bisa kau ..." "Aku adalah Uzumaki Naruto!!!!" Naruto bersiap untuk menghantamkan rasengannya. "Be-begitu rupanya ... Dengan kamui, Kakashi tak hanya menghilangkan rasengannya, tapi juga bunshinya ... Sialan Kakashi ... Lebih cepat dari tongkatnya ... Sial!!" Gabbuaghhhh!!!!! Rasengan Naruto menghantam dan menghancurkan Topeng Tobi Menjadi Serpihan.
"Siapa kau!!!?" Bersambung ke Naruto Chapter 599

Naruto Chapter 597 - Rahasia Ninjutsu Ruang dan Waktu

Naruto Chapter 597 - Rahasia Ninjutsu Ruang dan Waktu


"Dia hanya menggunakan satu jutsu?" "Ya ..." "Aku tak begitu mengerti, tapi akhirnya kita bisa mengenainya ..." Ucap Naruto. "Memang tak ada yang lebih baik darimu untuk masalah menganalisa, tolong jelaskan pada kami ... Dengan begitu kita bisa mengubah cara bertarung kita" Ucap Gai. "Cara yang ia lakukan sangatlah sederhana, kemampuannya menghisap objek, juga menembus benda adalah sama-sama jutsu ruang dan waktu ..." Ucap Kakashi. Guru Gai masih tak mengerti dan lalu bertanya, "Apa maksudmu? Darimana kau mengetahuinya?" "Akan aku jelaskan" Kakashi mulai menjelaskan, "pertama-tama, goresan yang terdapat di topengnya itu, hal itu diakibatkan oleh kunai yang aku lempar mengguakan Raikiri ... Lalu luka di bahunya, jika dilihat merupakan hasil dari Rasengan ... Kedua luka itu memiliki beberapa persamaan, pertama yaitu mereka berada pada bagian tubuh yang ditembus oleh Naruto, lalu, persamaan berikutnya adalah mereka sama-sama berasal dari hal yang aku lempar ke dimensi lain menggunakan kamui ..." "Eh?" "Dengan ini, aku bisa menyimpulkan kalau jutsu ruang dan waktunya terhubung dengan dimensi yang sama dengan kamui yang aku gunakan" "Tu-Tunggu!! Apa maksudmu!? Apa kau mau bilang kalau teknik matamu dan miliknya itu saling terhubung!?" Gai kembali bertanya. "Apa ini berarti semua jutsu ruang dan waktu saling berhubungan?" Hachibi ikut bertanya. "Tidak, aku rasa hanya dimensi antara aku dan dia saja yang saling terhubung ..." Ucap Kakashi. "Lalu, kenapa kunai yang menghilang itu bisa mengenainya sementara pukulanku tidak!?" Naruto ikut bertanya. "Bodoh, meskipun mereka menggunakan dimensi yang sama, itu tak berarti kau bisa mendaratkan serangan pada sesuatu yang transparan, dasar" Ucap Hachibi. "Disanalah letak kesalahan pemikiran kita ..." "Eh?" "Dia itu tidak transparan" Ucap Kakashi. "Apa maksudmu!?" Naruto masih dan semakin tidak mengerti. "Kelihatannya memang seolah pukulanmu menembus tubuhnya, namun pada kenyataannya, bagian tubuh yang kau serang dibawa menuju dimensi lain" Jelas Kakashi. Mudahnya begini, jika seseorang menyerang perut Tobi, maka Tobi akan mengirim perutnya yang diserang itu menuju dimensi lain. Jadi, pukulan yang mnyerang perutnya itu akan tembus. Tobi tak bisa membuat dirinya transparan, melainkan hanya bisa membawa sesuatu ke dimensi lain, termasuk bagian tubuhnya. "Dengan kata lain, bagian tubuh yang kau serang itu tidaklah transpara melainkan dibawa menuju dimensi lain. Dan pada saat yang sama, aku mengirim kunai ke dimensi lain menggunakan kamui dan kemudian mengenai topeng Tobi di dimensi lain itu, dan meninggalkan bekas goresan" Jelas Kakashi. "Jadi itu juga alasan kenapa rasengan mengenainya!?" "Yah ..." "Jadi begitu ya ..." Naruto mulai mengerti. "Tapi sekarang yang jadi pertanyaan, kenapa teknikmu dan tekniknya saling terhubung?" Masih ada bagian yang belum Hachibi mengerti. "Kakashi, dia ..." "Darimana kau mendapat mata itu!?" Kakashi bertanya. "Dimana katamu? Hm, yah, selama perang Dunia yang lalu, pada pertarungan di jembatan Kannabi, pertarungan yang kemudian menjadikanmu terkenal sebagai pahlawan dengan Sharingan" Jawab Tobi. "Kau!!" "Sudah ku bilang kan untuk tidak membuka mulut dengan mudah ... Kalian hanya bisa berbicara, tanpa ada tindakan, apa yang orang sepertimu katakan tak berharga sama sekali ... Sudah terlambat untuk menyesal, kenyataan datang secara kejam ... Kau telah melihat kenyataan, dan seharusnya kau bisa mengerti ... Tak ada harapan yang bisa menjadi kenyataan di Dunia ini ... Itulah kenapa aku mengejar impian Mugen Tsukuyomi ... Aku ingin membangun ulang Dunia dimana seorang pahlawan tidak harus membuat alasan menyedihkan di depan Kuburan ..." Ucap Tobi. "Apa kau baik-baik saja, kakashi?" Gai khawatir melihat Kakashi yang termenung saat mendengar kata-kata dari Tobi. "Sial!! Apa kau belum bosan mengocehkan kata-kata seperti itu!!?" Bentak Naruto. "Sudah aku bilang kan, aku tak akan menyerah untuk menjadi seorang Hokage!! Ada banyak hal yang dipercayakan padaku!!" "Naruto ..." "Heh ..." rekan-rekan Naruto mendukungnya. "Hm, dipercayakan? Tapi, Naruto ... Kalau pada akhirnya kau melalaikan apa yang Jiraiya dan Hokage keempat tinggalkan padamu, apa yang akan mereka pikirkan?" Naruto kemudian teringat akan kata-kata Jiraiya dulu, "Aku sangat ingin melakukan sesuatu terhadap rasa saling membenci ini. Tapi, aku masih belum tahu bagaimana caranya ... Akankah aku tak pernah mengetahui caranya? Kalau begitu aku ingin kau yang mencaritahunya ... Aku senang telah memilihmu menjadi muridku" Naruto juga teringat aka kata-kata ayahnya sebelum benar-benar menghilang, "Kau harus menemukan jawabannya sendiri, karena aku juga tidak tahu ... Aku percaya kau bisa menemukannya, aku percaya padamu" "Kalau kau gagal menjalankan misimu, apa yang akan kau pikirkan terhadap dirimu sendiri?" Tobi bertanya. "Walapupun kau menunda masalah ini dengan kata Harapan, pada akhirnya kenyataan telah menunggu ... Merepa yang mempercayai dan dipercayai, hanya akan menjadi hampa" "Kh" Kyuubi di dalam diri Naruto yang juga mendengar perkataan Tobi terlihat kesal, dan kemudian teringat akan kata-kata Minato, "Alasan kenapa aku menyegel setengah dari chakra Kyuubi di dalam tubuhmu, adalah karena aku percaya kau mampu menggunakan kekuatan ini, karena kau adalah putraku" "Naruto! Ayo tukar tempat! Aku ingin berbicara dengan orang itu!!" Ucap Kyuubi dan kemudian mereka bertukar posisi. "Maaf, tapi anak ini tidak cocok dengan apa yang kau ucapkan" Kyuubi yang berada di tubuh Naruto menunjuk dirinya sendiri. "Kyuubi?" "Hokage keempat meninggalkannya untuk dia ... Dan dia mampu berteman denganku, juga menggunakan kekuatanku ... Hokage keempat menyegelku di dalam tubuhnya, jadi dia akan bisa mengalahkanmu ... Maju, Naruto!!! Kau tak akan gagal!" "Yeah!!!" Bersambung ke Naruto Chapter 598 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Label: Naruto Chapter, Versi Teks

Naruto Chapter 596 - Satu Jutsu

Naruto Chapter 596 - Satu Jutsu


Sebuah retakan kecil muncul di dalam medan pertempuran. "Kakashi, apa kau melihatnya?" "Ya! Terdapat retakan kecil di topengnya" "Mana? Mana?" Naruto tak melihatnya dengan jelas. "Yeah, seranganmu mampu mengenainya sebelum menembusnya" Guy mengira retakan itu akibat serangan Naruto, "Ya! Benar, di sisi kiri topengnya" Ucap Naruto. "Bagus Naruto! Teruslah seperti ini!" Ucap Guy, "Ya, aku merasa kita bisa mengalahkannya!" "Sebenarnya, aku tak melihat kalau serangan Naruto mengenainya" Ucap kakashi. "Eh? lalu apa yang sebenarnya terjadi?" "Apa maksudmu?" "Retakannya sendiri tidak seperti bekas pukulan, melainkan sayatan sesuatu ... Tunggu!!" Kakashi menyadari sesuatu, namun pikirannya terpotong saat tiba-tiba Tobi mengeluarkan suatu jutsu, "Jangan meremehkanku! Uchiha kaenjin!!" Note : jangan salah paham, Uchiha kaenjin bukan nama orang melainkan nama jutsu. Kelima jari Tobi yang ujungnya berisi api segel di tempelkannya ke tanah. Lalu ... "Gwaaaaahhh!!!!!" Gedou Mazou menekan kepalanya, seolah merasakan kesakitan, dan kemudian di tameng api muncul mengitari tubuhnya. Bagggsss!!!! Hachibi mencoba untuk memukul. Namun, tangannya malah terbakar, "Benda ini membakar!!" "Apa kau baik-baik saja, Paman Bee? Hattsan!??" "Y-Ya!!" Ucap Hachibi. "kalau ingin menghancurkan tameng itu, kita harus mengalahkan dia terlebih dahulu" Ucap Guy. "Ya, kita memang harus melakukannya" "Tidak, itu mustahil ..." Pikir Kakashi, "Tapi ... Sebenarnya, sejauh ini aku belum pernah mendengar seseorang yang mampu menghentikan Kamui. Kalau retakan yang ada di topengnya akibat kunai yang aku lempar menggunakan kamui, tu berarti, jutsunya adalah ... Tak ada gunanya terus berpikir, meski sangat tidak mirip hipotesis, tapi tidak benar-benar mustahil" Kakashi memiliki suatu rencana, "Guy, Naruto, Bee-san, ada hal yang ingin aku coba, bantu aku" Ucapnya.
"Ayo" Mereka bertiga lalu naik ke telapak tangan Hachibi, "Yeah!!" Whussss, Hachibi melempar mereka bertiga menuju tempat Tobi berada. Bats, Guy menggunakan cakunya untuk menghancurkan batu-batu di atas Tobi, membuatnya berjatuhan ke tanah ... "Tak begitu mengagumkan" Tobi hanya diam berdiri. Sattt, Guy meloncat ke belakang Tobi, dan lalu bersiap untuk menyerang, "Aku bertaruh kau bahkan tak akan memiliki waktu untuk menghisap" Guy menyerang secara bertubi-tubi, sementara Tobi hanya diam, membiarkan serangan demi serangan Guy menembus tubuhnya. "Aku bisa melihat gerakanmu" kemudian Tobi mencengkram kedua caku Guy, dan bersiap untuk menghisap ...
"Ketika akan menghisap, tubuhnya menjadi padat ..." Ternyata itu cuma jebakan, "Sekarang!!" Guy meloncat ke samping dan sebuah rasengan bersiap untuk melesat menghantam topeng Tobi. "Huh, tidakkah kalian sadar kalau ini percuma?" Tobi masih tenang, rasengan itu hanya menembus tangannya, dan ... Batsss Tiba-tiba rasengan Naruto menghilang. "!?" Tobi tak mengerti, namun tiba-tiba ... Gabbhuaggh!!!!! Rasengan Naruto muncul tiba-tiba dan menghantam Tobi dari belakang.
Tobi terpental. Setelah sebelumnya retakan pada topeng, kini bagian kanan pakaiannya yang hancur. "Tepat seperti yang Kakshi-sensei katakan!" Ucap Naruto. "Begitu ya ..." Tobi kembali mencoba untuk bangun, "Naruto tak menghentikan rasengannya, melainkan, Kakashi mengirimnya ke dimensi lain menggunakan kamui ..." Ucap Tobi. "Seperti yang aku perhitungan, kelihatannya kau menggunakan dua jutsu ... Satu untuk mendematerialisasi dan satunya membuat benda menghilang dan muncul ... Tapi, sebenarnya itu hanya satu jutsu" Ucap Kakashi. Bersambung ke Naruto Chapter 597

Naruto Chapter 595 - Retak

Naruto Chapter 595 - Retak


"Gwoooh!!!!!" Gedou Mazou berteriak, histeris, mengalirkan darah berwarna merah dari mata demi mata yang ada di kepalanya.
Sementara itu, Naruto yang sempat jatuh kembali berdiri, dalam mode Bijuu, dan memunculkan sebuah bunshin, bersiap untuk menyerang kembali. "..." Tobi berdiri kokoh, tanpa terlihat gentar sama sekali. "Naruto!!! Kau sudah mengetahui kekuatannya kan!?" Ucap Kakashi, "Kau harus menyerang ketika tubuhnya padat!! Serangan biasa hanya akan menembus tubuhnya!!!" "Seperti ketika melakukan serangan balik!! Kau harus mendekatinya, dan membuat sebuah pembukaan ... Jangan menggunakan serangan besar!!" Lanjut Guy. "Aku tahu itu!! Itulah kenapa aku memunculkan bunshin!" Naruto dan bunshinnya terus berlari menuju Tobi, sambil menyiapkan sebuah rasengan. Tampaknya, Naruto sudah memiliki rencana sendiri. "Aku bisa melakukannya!!" Naruto dan bunshinnya bukan menyiapkan rasengan, melainkan sebuah bijuudama berukuran kecil. "Bee-san, angkat aku ke atas!" Pinta kakashi, ia juga bersiap dengan sesuatu. "Lebih baik menghindari serangan langsung" Guy juga bersiap. "Yeah!!" Hachibi mengangkat kakashi dan kemudian shinobi Konoha itu membuka mata kirinya, "Mangekyou Sharingan!!" "Chou Mini Bijuudama!!!" "Soushuuga!!!" Mereka bertiga sama-sama bersiap untuk menyerang. Naruto dengan bijuudama mini, kakashi dengan Mangekyou Sharingannya, serta Guy mengeluarkan senjata chaku ninjanya. "Hyaaaah!!!!" Naruto bersiap untuk menghantamkan bola hitam di tangannya ke Tobi.
Namun sama seperti dugaan, seranga Naruto hanya menembus Tobi ... Setelah menembus, Tobi bahkan menyerang balik Naruto yang di belakangnya dengan kipas yang ia bawa. Namun, ternyata itu bunshin ... "Bukan yang asli, seperti dugaanku" Tobi maju menuju Naruto yang asli, bersiap untuk menyerangnya dengan tangan. Namun tiba-tiba, Guy datang meneyarng dari atas menggunakan chakunya. Tobi terpaksa menghindar dengan membuat dirinya tembus. Dan dengan ini, tangan yang hendak menyerang Naruto juga hanya menembus kepala Naruto. "Hwaah!!!!" Guy menyerang secara bertub-tubi. Tobi menahan dan kemudian membalas menyerang dengan melemparkan kunai-kunai. Dengan Chakunya, Guy mementalkan semua serangan itu.
"Akan ku mulai denganmu!" Kini sasaran Tobi adalah Guy. pertarungan sengit terjadi antara Guy melawan Tobi. Sama-sama tak mau kalah. Guy menyerang, namun tembus. Dan begitu juga sebaliknya, saat tembus Tobi tak bisa menyerang Guy. Tobi menyerang menggunakan kipas, namun Guy menahan dengan chakunya. "Keren sekali kau, guru alis tebal!!" Naruto menyerang dari bawah menggunakan bijuudama mini tadi. "Bagus!" Pikir Kakashi. "Sepertinya jumlah chakra itu sudah cukup ... Maaf, tapi aku yang akan menangani Gedou Mazounya, Kamui!!" Kakashi berniat untuk menghisap patung Gedou Mazou menggunakan kemampuan mangekyounya. "!!!" Tobi tersentak. "Kalau aku memutus lehernya, akankah dia bisa bertahan?" Pikir Kakashi yang terus berusaha. "!!" Tobi menghindari serangan Naruto. "Jangan terlalu optimis!!" Kepala Gedou Mazou yang mulanya hampir terhisap kembali seperti semula. "!!?" Kakashi kaget tak percaya, "Bagaimana bisa? Jangan bilang ..." "Hyaaaah!!!!" Naruto kembali menyerang. Serangan yang benar-benar tanpa henti. Blarrr!!!!!! Batu yang dipijak oleh Tobi hancur berantakan akibat hantaman Naruto.
"Berhasil?" Tidak. ternyata yang hancur hanyalah batunya. Tiba-tiba saja Tobi muncul dari tanah di bawah Naruto, serta bersiap untuk menyerang. Buakkk!!!!! Kipas Tobi menghantam tubuh bagian samping Naruto. "Sial dia terlalu kuat! Aku bahkan tak bisa memukulnya" "Batunya menghalangi jalan, sial" Guy yang ada di bawah meloncat melewati bebatuan yang jatuh menuju tempat itu. "Bee-san!!" Kakashi meminta Bee untuk melakukan sesuatu. "ya, aku mengerti" Ucap Bee kemudian Kakashi mengalirkan chakra ke kunai yang dibawanya.
Tobi tak henti-hentinya menyerang. Setelah kipas, ia kembali bersiap untuk menggunakan tangannya untuk menyerang. "Terbang!!!" Saat itu juga, Hachibi melempar Kakashi menuju tempat Tobi berada. menembus bebatuan dengan kunai yang dialiri raikiri, dan kemudian berniat menggunakan itu untuk menusuk Tobi.
"Menembus bebatuan menggunakan raikiri ... Bagus, kakashi!!" Ucap Guy dalam hati. Bats!!! Kakashi melempar kunai yang telah dilapisi chakra listrik itu. "Terlambat" Tobi benar-benar cepat. lagi-lagi ia membuat dirinya tembus. Dan lebih hebatnya lagi, Setelah padat Tobi menendang dengan cepat kunai itu hingga akhirnya malah mengarah pada Naruto. "!!!" "Aku akan melakukan sesuatu pada kunainya, Naruto! Janga khawatir!!" Kakashi menggunakan kamuinya sekali lagi untuk memindahkan tembakan itu menuju Tobi. "Apa kau baik-baik saja, kakashi?" "ya, tapi kalau bahkan serangan itu tidak berakhir, bagaimana bisa kita mengalahkannnya?" Apakah serangan tadi mengenai Tobi? Ternyata ia. Topeng Tobi sedikit tergores di bagian pipi kiri ...
Bersambung ke Naruto Chapter 596

Naruto Chapter 594 - Leluhur

Naruto Chapter 594 - Leluhur


Scene beralih ke tempat pertarungan antara Tobi melawan Naruto dkk ... "Gedou Mazo jadi aneh semenjak dia memasukan benda aneh itu ke dalam mulutnya ..." Ucap Guy. "Baru saja ..." "Aku ingin membangkitkannya di wujud sempurnanya" Kakashi teringat akan kata-kata Tobi sebelumnya dan lalu berkata, "Jangan bilang kalau ..." "Lihat baik-baik!! Kemudian rasakan dengan kulit kalian ... Ekor Sepuluh akan bangkit!!! Awal dari Akhir Dunia ini!!!" Teriak Tobi. "Aku mengerti! Jadi, gedou Mazou itu adalah wadah dari ekor sepuluh!" Ucap Kakashi. "Apa!? Ekor sepuluh!?" Naruto tak mengerti. "Tunggu, apa yang sebenarnya terjadi!?" Kakashi juga bingung. "Kalau Hokage kelima benar di dalam pertemuan, maka perang ini ... Demi untuk mengumpulkan chakra ekor sembilan yang diperlukan untuk membangkitkan Kyuubi!!! Tapi, ekor delapan dan ekor sembilan masih memiliki chakra mereka, terlalu berbahaya untuk mendekat ..." "Kekuatannya tetap kuat, walaupun hanya serpihan ..." "Ah!!!" Hachibi teringat akan kata-kata Tobi sebelumnya dan kemudian mendapat kesimpulan, "Tentacleku yang waktu itu, satu tentancle tetap saja memiliki chakra, apa ia mendapatkannya dari sana?" Hachibi lalu menjelaskannya pada Kakashi. "Chakra dari tentacle ekor delapan ... Kalau begitu, dia hanya butuh bagian dari tubuh bijuu? Naruto ... kelihatannya kau juga sudah menyadari hal ini" Pikir Kakashi saat melihat ekspresi Naruto. "Aku bisa merasakan chakraku di dalam kendi dan botol itu ..." "Mmm, Naruto ... Pindah, biar aku yang menjelaskan" Pinta Kyuubi dari alam bawah sadar Naruto. Ehm, sama seperti Bee, kini Naruto dan Kyuubi juga bisa berganti.
"Tentang ekor sepuluh, dengar saja dari sini ... Biar aku yang menjelaskan" Pinta Kyuubi. "Jadi kau tahu tentang ekor sepuluh, Kurama?" "Ya, tentu saja" Ucap Kyuubi dan kemudian mengambil alih tubuh Naruto. "Semuanya, dengar ..." Ucap Kyuubi lewat Naruto. "Hm!?" "Suara itu!?" Guy dan Kakashi sempat kaget. "Naruto dan ekor sembilan sedang bertukar tubuh sekarang ... Ia ingin menjelaskan sesuatu ... Mereka sudah jadi teman baik sekarang" Ucap Hachibi. "Kalau dia hanya butuh bagian dari bijuu ... Bagian chakraku dan Hachibi telah ada padanya" jelas Kyuubi. "Kau juga!?" Kakashi kaget karena pertamanya mengira chakra Naruto belum diambil. "Botol dan kendi yang dimasukan ke mulut gedou Mazou adalah senjata Rikudou Sennin ... Mereka memiliki kekuatan yang sangat besar, apapun yang sudah masuk, tak akan bisa keluar lagi ... dan di dalam kendi, terdapat Kinkaku, serta Ginkaku di dalam botol ... Mereka mungkin dibangkitkan oleh Edo Tensei dan digunakan dalam perang ini, serta telah tersegel di dalam senjata itu ..." "Rikudou, lalu dua bersaudara Ginkaku dan Kinkaku, aku pernah mendengar nama mereka sebagai legenda ... Tapi, kenapa bisa ada chakra Kyuubi pada mereka?" Tanya Guy tak mengerti. "Mereka pernah bertarung melawanku ..." Jelas Kyuubi. "Lalu, aku memakan mereka ... Tetapi, mereka bertahan dengan memakan daging di dalam perutku dan menyerap chakraku ..." "Dengan kata lain, Kinkaku dan Ginkaku masing-masing memiliki bagian chakramu ... Lalu lelaki bertopeng mengambil mereka sebagai materi untuk membangkitkan ekor sepuluh ... Dari Squad Darui ... Informasi itu kita dapat dari Markas Pusat" Ucap Kakashi. "Tapi chakra itu dan chakra Hachibi hanyalah sebagian kecil ... Aku tak tahu ekor sepuluh seperti apa yang akan dibangkitkan nanti" Ucap Kyuubi. "Sepertinya aku harus melakukan sesuatu sebelum itu benar-benar bangkit" Kakashi bersiap dengan sesuatu. "Kakashi ... Kau selalu saja membuka mulut dengan mudah ... Tidak heran kau hidup dalam penyesalan" Tobi juga bersiap.
"Siapa kau!?" Guy bertanya lagi pada Tobi. "Kau tak pintar dalam mengingat wajah, jadi untuk apa memberitahumu?" "Kakshi ... Seperti yang kau katakan tadi, ini adalah kesempatan kita sebelum ekor sepuluh benar-benar bangkit ...@[203164629734913:] Kakek Rikuro pernah bilang kalau kebangkitan Ekor Sepuluh adalah sinyal akan hancurnya Dunia" Kyuubi yang sedang mengendalikan tubuh Naruto juga bersiap. "Apa benar ekor sepuluh sekuat itu?" Naruto di alam bawah sadarnya juga mendengar penjelasan dari Kyuubi, dan ia bertanya. "Aku bisa membayangkan kalau dia memiliki sepuluh ekor, tapi apalagi selain itu?" Tanyanya.
"Dia merupakan kumpulan dari semua chakra mulai dari ekor satu sampai aku ... Dia merupakan awal dari semua chakra, Dewa yang menciptakan negara ... Ame no Hitotsu no Kami ... Atara ... Deidara-bocchi ... Dia memiliki banyak nama" Jelas Kyuubi. "Ia mampu menelan lautan, membelah daratan, membawa gunung ... Dan merupakan nenek moyang dari semua yang ada di Dunia ini ... Sederhananya dia gabungan dari semua Bijuu ... Jujur saja aku tak punya kesempatan untuk menang melawannya ... Tapi kalau hanya bagian chakra ekor delapan dan chakraku, Kita tak akan tahu sebelum kita mencobanya" Lanjut Kyuubi. "Kalian salah paham" Ucap Tobi, masih dalam pose merapal jutsu. "Aku tak butuh ekor sepuluh yang sempurna untuk memujudkan rencanaku ... Tujuanku hanyalah genjutsu terhebat, Mugen Tsukuyomi!! Untuk membawa semua manusia di planet ini masuk ke dalam genjutsu ... Untuk menyatukan Dunia ini, dan memberi kebebasan pada semua orang ... Tak akan ada perang, tak akan ada kedamaian, tak akan ada apa-apa, Sebuah Dunia yang sempurna ... Dunia ini tak lagi butuh pahlawan seperti harapan atau masa depan ... Kalau Ekor Sepuluh sudah benar-benar bangkit, aku tak perlu yang sempurna untuk bisa menggunakan Mugen Tsukuyomi ... Dan lalu kenyataan akan berakhir ... Seluruh tekad yang ada akan berakhir sebagai mimpi tiada akhir ..." Ucap Tobi panjang lebar. "Tukar balik, Kurama!" Pinta Naruto yang hendak mengatakan sesuatu pada Tobi. Kemudian, merekapun bertukar kembali. "Aku ..." Naruto bersiap untuk berbicara dengan Tobi, "Aku memiliki seorang ayah! SEorang ibu! Dan Petapa Genit!!! SEmua anak ingin menjadi pahlawan!! Itulah kenapa aku bisa terus berlari maju tanpa kalah!! Aku akan menjadi Hokage yang menandingi semua generasi sebelumnya!!! Itulah mimpiku!! Bodoh!!!" Teriaknya ke Tobi.
"Meskipun kau tak pernah ingin mengakhiri kehidupan mudamu ... Pada suatu titik, kau harus berhenti bermimpi" Ucap Guy. "Yeah, mimpi adalah hal yang nantinya akan jadi kenyataan" Lanjut Kakshi. "Mimpi, mimpi, mimpi, mimpi, begitu banyak mimpi!! Mimpiku adalah dada wanita usia pertengahan, kenyataan yang kau lihat ketika banyak mimpi jadi kenyataan adalah yang terbaik!!!" Ucap Bee sambil ngerap. "Aku tak percaya bisa-bisanya kau mengatakan impian mesummu di saat seperti ini" Ucap Hachibi. "Heh ..." Kyuubi hanya tersenyum kecil. "Individualiti hanya akan membuat seseorang buta akan kebenaran ..." Ucap Tobi. "Kata-kataku, kata-kata yang bukan apapun ... Adalah kata-kata sesungguhnya yang akan membawa dunia ini pada kebenaran ..." Lanjutnya. Whusss ... TIba-tiba Naruto menghilang, begitu cepat. Ternyata ia telah berada di mode Bijuu dan bersiap dengan sebuah rasengan di tangan.
Naruto meloncat, melesat untuk menghantam Gedou Mazou. Akan tetapi, Tobi menghalangi serangan itu dengan kipasnya, hingga membuat Naruto terpental dan kembali ke mode normal. "Kelihatannya ini tak akan mudah ... Aku rasa aku memang harus menampar topengmu terlebih dahulu" Naruto kembali bersiap. "Tak akan ku biarkan kau menyentuh Gedou Mazou" Tobi juga bersiap. Bersambung ke Naruto Chapter 595

Naruto chapter 593 "kebangkitan orochimaru"

naruto chapter 593 "kebangkitan orochimaru"


"Sasuke, kau itu murid terbaiknya Orochimaru kan ...
Jadi harusnya kau bisa ..."

"Suigetsu, kamu ..."

"Apa?"

"Kau terlalu meremehkan Orochimaru" Ucap Sasuke.
"Apa!!? Bukan begitu!!! Aku bukannya meremehkannya!!!
Alasan kenapa kau bisa mengalahkan Orochimaru sendiri hanyalah karena dia tak bisa menggunakan tangannya akibat Shiki Fujin!!" Bentak Suigetsu.
"Kau sendirilah yang meremehkannya!!!
Bahkan meskipun kau bisa membangkitkannya, mungkin dia memang tak akan bisa menggunakan tangannya, tapi tetap saja itu terlalu berbahaya!!! Dia akan mengincar tubuhmu lagi!!! Dan kalau dia mengetahui tentang perang ini, dia pasti akan ikut ambil bagian juga! Bagaimanapun dia juga ingin menghancurkan Konoha!! Lalu, kita tim Taka akan dipaksa ikut bertarung!! Apa kau baik-baik saja dengan itu!? Sekarang adalah generasi kita!!!" Suigetsu terus mengoceh sementara Sasuke mendekati Anko dan merapal suatu jutsu.

"Dan lagi, aku tak ingin bertemu Orochimaru lagi ...
Aku tak ingin melihat wajahnya lagi"

"Bisakah kau diam, Suigetsu?" Pinta Sasuke.
"Daripada terus mengoceh, lebih baik bantu aku ambil bagian tubuh Kabuto dan bawa padaku"

"Eh??" Suigetsu tak mengerti, memangnya untuk apa?

"Apa kau pikir kalau kau tak mau mendengar kata-kata seseorang, orang itu akan mau mendengarmu?" Suigetsu menolak.

"Kalau begitu, biar aku saja yang melakukannya" Juugo mendekat ke Kabuto.

"Hei Juugo, apa kau baik-baik saja? Orochimaru akan dihidupkan lagi!"

"Aku tak peduli" Ucap Juugo.
"Tekad Sasuke adalah tekad Kimimaro juga ...
Dan aku akan membantu mewujudkan tekad itu" Juugo mengambil (?) sedikit bagian tubuh Kabuto.

"A-apa-apaan ini!?" Suigetsu masih terlihat tidak setuju.
"Di desaku, ini disebut transpormasi Sennin ...
Aku juga bisa bertranspormasi seperti itu ...
Tapi untuku, itu disebut Transpormasi segel kutukan" Juugo menaruhnya di pundak Anko, di lokasi tanda kutukannya berada.

"Untuk menekan segelnya, Fuuja Hounin" Sasuke melakukan ssesuatu pada tanda itu.
"Yang harus aku lakukan adalah kebalikannya, Kaija Hounin!"

Tiba-tiba saja, dari tanda segel itu muncul seseosok ular. Dan dari dalam mulut ular itu, muncul Orochimaru."..." Suigetsu ketakutan, bersembunyi di balik tubuh Kabuto.

"Jadi kau yang membangkitkanku ya ..."

"He-hello, lama tak jumpa" Ucap Suigetsu.
"??" Orochimaru malah fokus melihat Kabuto yang lemas tak berdaya.

"Orochimaru, aku ingin kau melakukan sesuatu untukku" Pinta Sasuke.
"Kau tak perlu menjelaskan semua detailnya,
aku sudah mengamati semuanya dari dalam tubuh Anko ...
Aku menaruh chakra senninku dan membagi kesadaranku sendiri di dalam segel itu ..."

"Jadi, kau pasti sudah tahu tentang perang ini kan?"

"Tentu" Ucap Orochimaru.
"Tapi aku ingin mengatakan sesuatu padamu Suigetsu,
aku tak tertarik dengan perang ini"

Tampaknya Orochimaru juga mendengar keluhan Suigetsu tadi.

"Eh!?"

"Perang ini dimulai oleh orang lain ...
Kalaupun ada yang membuatku tertarik, itu adalah tubuhmu, Sasuke!
Tapi meski begitu, aku rasa aku tidak memiliki kekuatan yang cukup sekarang untuk mencuri tubuhmu sekarang"

"Ini" Sasuke memperlihatkan gulungan itu."..." Sejenak Orochimaru terdiam, kemudian bertanya ...
"Apa yang sebenarnya ingin kau lakukan setelah bertemu dengan mereka?"
"Aku tak begitu tahu tentang ini ...
Aku ingin mendengar semuanya dari mereka" Ucap Sasuke.

"Semuanya?
kau tak perlu mengkhawatirkan itu, bagaimanapun juga kau adalah anak-anak"

"Bukan begitu!" Ucap Sasuke dan kemudian teringat akan kata-kata Itachi :
"Lebih dari siapapun, aku hanya menganggapmu sebagai seorang anak kecil ...
Aku tak pernah mengakui kekuatanmu ...
Tapi setelah aku memikirkannya lagi ...
Mungkin saja waktu itu kau mampu merubah ayah, ibu, serta klan Uchiha ...
Kalau saja aku menemuimu dengan baik sejak awal,
Kalau saja aku memberitahu kebenarannya sambil melihat dari sudut pandangmu ...

"Aku bukan anak kecil lagi sekarang" Ucap Sasuke ke Orochi.

"Tak peduli apapun yang kau lakukan setelah ini ..." Sasuke kembali teringat kata-kata Itachi.

"Aku ingin tahu apa yang mengawali semua ini ...
Aku ingin tahu bagaimana seharusnya aku bertindak" Ucap Sasuke.

"Apa kau ingin memikirkan kembali tentang balas dendammu?"

"Tidak" Tegas Sasuke.
"Ini tidak seperti aku meragukan tentang balas dendamku ...
Aku bertemu Itachi kembali dan kebencianku terhadap Konoha semakin meningkat ...
Tapi, aku ingin tahu bagaimana perasaan Itachi ...
Perasaan seorang manusia yang bahkan setelah namanya dinodai,
Tetap saja memikirkan desanya ...
Tetap berkeinginan untuk melindunginya ..." Ucap Sasuke."Apa itu Itachi? Apa itu Klan? Apa itu desa?
Dan, aku ingin mencaritahu semuanya serta menemukan jawabanku sendiri ..."

"Dia yang sekarang benar-benar berbeda dari saat dimanipulasi oleh Itachi, serta digunakan pleh Tobi dan aku" Pikir Orochimaru dan kemudian pergi mendekat ke tubuh kabuto.

"Aku tak tahu kenapa, aku merasakan sensasi yang aneh" Pikir Orochimaru lagi sambil menaruh telapak tangannya di tubuh Kabuto.

Satt ...
dengan cepat, Suigetsu yang masih ketakutan menjauh dari tubuh Kabuto dan berdiri di sebelah Sasuke. "Dia pasti ingin menghisap seluruh kekuatan Kabuto dan membunuhnya!!
Aku beritahu kau, sebaiknya kita berhati-hati, mungkin saja dia ingin menangkap kita saat kita lengah" Ucap Suigetsu. Namun yah, Sasuke tak mempedulikan ocehan Suigetsu itu.

"Kau tidak seburuk itu ...
Sebagaimana kau sekarang" Orochimaru membuat Kabuto yang berada di mode Sennin kembali ke mode manusia.

"Lihat!!! Dia pasti menghisap chakranya!!!"

"Bukan, bukan begitu ..." jelas Juugo.
"Dia hanya melepas transpormasi sennin Kabuto dan mengambil chakranya yang ada di dalam tubuh Kabuto kembali, kelihatannya dia tak ingin mengambil chakra Kabuto"

"Baiklah, aku akan bekerjasama denganmu, sekarang ikuti aku" Pinta Orochimaru.
"kemana kita akan pergi?" Sasuke bertanya.

"Ke tempat yang juga sangat kau kenal ...
Ayo kita pergi" Ajak orochimaru, dan akhirnya ia dan Sasukepun bersiap untuk menuju tempat yang dimaksud.

Minggu, 01 Desember 2013

KEMATIAN PARA ANGGOTA AKATSUKI

KEMATIAN PARA ANGGOTA AKATSUKI


 Fakta-Fakta tentang kematian anggota Akatsuki
Add caption

sasori

-Sasori adalah anggota Akatsuki pertama yang mati
-Sasori mati dengan cara mengalah
-Sasori mati oleh Nenek Chiyo dan Sakura
-Sebelum mati Sasori mengatakan hal tentang Orochimaru tapi setelah Sakura mengajukan pertanyaan Sasori sudah mati
-Sasori mati dengan boneka kedua orangtuanya
-Saat mau mati Sasori juga mengatakan tentang tubuh bonekanya
-Tubuh Sasori tak bisa merasakan sakit bahkan saat mati ia tak merasakan apa apa
-Setelah mati tubuh boneka Sasori diambil oleh Kankuro
-Saat mau mati Sasori sudah berfirasat buruk
-Deidara tidak sedih saat Sasori mati (Ia hanya kecewa)
-Jantung Sasori yang menghasilan chakra ditusuk
-Sasori mati di markas Akatsuki itu sendiri

Hidan

-Hidan adalah anggota Akatsuki kedua yang mati
-Sebelum mati Hidan mengira bawa Shikamaru sudah mati
-Hidan mati karena dikubur hidup-hidup
-Karena ceroboh Hidan malah menyantet Kakuzu padahal harusnya ia menyantet Shikamaru
-Hidan mati oleh Shikamaru
-Hidan mati di Kebun milik keluarga Nara
-Tubuh Hidan di-bom sehingga ia terkubur
-Hidan masih berdoa saat ia mau dikubur hidup-hidup
-Saat ia dikubur Hidan berjanji akan balas dendam
-Hidan masih percaya akan hidup walau sudah dikubur dengan batu

Kisame

-Kisame adalah anggota Akatsuki terakhir yang mati
-Kisame mati demi menjaga rahasia tentang Madara
-Kisame mati bunuh diri
-Kisame mati di Pulau Kura-Kura
-Guy adalah lawan terakhir bagi Kisame
-Saat mau mati Kisame mengingat temannya, Itachi Uchiha
-Sebelum mati Kisame mengizinkan Samehada ke tangan Killer Bee
-Saat sudah mati Kisame menyatu dengan Samehada
-Kisame mati dengan kepala yang buntung
-Kisame masih mengincar Kyubi setelah hampir mati
-Kisame tak mau mengatakan sedikit kata-pun tentang Madara yang pernah ia temui

Itachi

-Itachi adalah anggota Akatuki kelima yang mati
-Itachi mati karena penyakitnya bukan karena Sasuke
-Itachi mati saat melawan adik kandungnya sendiri, Sasuke Uchiha
-Saat mau mati Itachi menjadi baik
-Itachi mati di tempat persembunyian Klan Uchiha
-Itachi mengidap suatu penyakit yang disebabkan terlalu seringnya memakai Sharingan
-Saat di pertarungan Orochimaru terlihat di dalam mulut ular
-Ketika sudah tahu hidupnya sebentar Itachi membuat garis dari darah di jidat hingga ke dagu
-Itachi tersenyum sebelum mati
-Sebelum mati Itachi menyatakan kepercayaannya kepada Sasuke
-Itachi mati dengan kondisi lemas

Deidara

-Deidara anggota Akatsuki ke-4 yang mati
-Deidara mati bunuh diri
-Deidara bunuh diri karena melihat kecilnya jumlah chakra Sasuke
-Sasuke adalah musuh terakhir Deidara
-Deidara mati saat melawan Sasuke
-Deidara menantang Sasuke karena baginya Itachi yang ingin ia bunuh
-Mayat Deidara hancur sejak terkena ledakan
-Sebelum mati Deidara sangat kesal karena ia selalu mengira Sasuke mati padahal Sasuke selalu memakai jurus Henge no Jutsu
-Sejak awal pertarungan setiap diserang Sasuke Deidara selalu terluka karena serangan tersebut
-Deidara mengira Sasuke akan mati sejak dia bom ternyata Sasuke menggunakan Manda dan Genjutsu untuk kabur

Nagato

-Nagato adalah anggota Akatsuki ke-6 yang mati
-Nagato mati karena mengeluarkan suatu jurus
-Nagato mati saat melaksanakan misi Penghancuran Konoha
-Sebelum mati Nagato mendengar kata-kata Naruto dan ia terobsesi mengeluarkan jurus penghidup orang yang telah ia bunuh
-Mayat Nagato dijaga Konan
-Nagato mati didalam pohon buatan konan
-Nagato sempat mengatakan bahwa dia anggota Klan Uzumaki
-Nagato mati dengan wajah yang sedih
-Saat mau mati Nagato menjadi baik
-Sebelum mati rambut Nagato berubah warna menjadi putih karena terlalu banyak menggunakan Rinnegan

Konan

-Konan adalah anggota Akatsuki ke-7 yang mati
-Konan dibunuh oleh Tobi karena Tobi ingin mengambil Rinegan Nagato tapi Konan melarangnya
-Saat bertemu Tobi Konan sudah keluar dari Akatsuki
-Konan mati di laut Kota Amegakure
-Satu kertas Konan yang terkena darah masuk ke tempat timnya berlatih dulu
-Saat bertarung dengan Tobi, Konan mampu menghancurkan sebagian topeng Tobi
-Konan ditusuk dengan besi besar
-Konan mati saat menjabat sebagai putri Amegakure
-Untuk terakhir kalinya Konan menciptakan pelangi
-Konan mati mengapung di laut
-Konan mati saat menjaga kuburan Yahiko dan Nagato

Kakuzu

-Kakuzu adalah anggota Akatsuki ke-3 yang mati
-Kakuzu dibunuh Hidan (Salah nyantet),Kakashi,dan Naruto
-Pada saat pertarungan melawan banyak orang, Kakuzu masih saja memikirkan uang
-Terakhir kalinya Kakuzu terkena RasenShuriken
-Topeng Kakuzu hancur karena terkena RasenShuriken dan Raikiri
-Saat mau mati Kakuzu masih bisa berbicara
-Kakuzu tidak memiliki darah sedikitpun, Ia hanya mengeluarkan banyak benang
-Kakuzu mati di tempat dekat Hutan Klan Nara
-Sebelm mati Kakuzu mau mengambil jantung Naruto dan Kakashi
-Saat mau mati Kakuzu berubah menjadi tipe petarung jarak jauh
-Mayat Kakuzu dibawa Kakashi dan Yamato ke Konoha untuk diotopsi